Saturday 17 May 2014

RENUNGAN JUM'AT PENUH BERKAH


DR. ‘Aid al Qarny menggambarkan tentang istrinya:

Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku:

Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya. Dia tinggalkan rumah orang tuanya. Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya. Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diredhai Allah. Semua itu berdasarkan perintah agama, subhanallah……

Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?!

Kenapa sampai gampang bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya, kemudian datang kepadanya.

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?!

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?!

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani.

Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya tidur, sementara di dlm hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya ada air mata tertahan?!

Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa peduli dgn nasib mereka selama ia pergi.

Kenapa bisa ringan bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yg akan ia pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yg di sampaikan oleh Rasulullah?!

Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian adlh orang yg paling baik bagi istrinya

#Disalin dari status update Facebook Aidil Heryana
Share:

Thursday 15 May 2014

Nasehat Ulama: Jangan Kau Nikahi 6 Tipe Laki-Laki Ini


lelaki sombong - ilustrasi
lelaki sombong – ilustrasi © keithrosen.com
Syaikh Fuad Shalih, seorang ulama dan penulis buku pernikahan, memberikan nasehat kepada para muslimah agar tidak menikah dengan laki-laki berikut ini, meskipun ia ber-KTP Muslim:

Meninggalkan shalat

Meskipun ber-KTP Islam, jika laki-laki tersebut meninggalkan shalat (baik tidak mendirikan shalat maupun kadang shalat dan kadang tidak), maka ia tidak pantas dipilih menjadi suami bagi muslimah. Sebab, shalat adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Perjanjian kami dengan mereka adalah shalat. Orang yang meninggalkan shalat, berarti ia telah kafir” (HR Tirmidzi, shahih)
Siapa yang berani meninggalkan shalat, berarti ia telah mengkhianati amanah Allah. Jika amanah terbesar sebagai muslim saja ia tinggalkan, bagaimana ia bisa menjaga amanah pernikahan. Meskipun secara seksual ia setia, tetapi ia tidak dapat menjadi pembimbing dan imam dalam keluarga.

Gemar melakukan dosa besar

Laki-laki yang gemar melakukan dosa besar, misalnya mabuk dan berjudi, janganlah dipilih menjadi suami. Sebab selain tak bisa menjadi imam dalam keluarga, ia juga membawa banyak madharat/bahaya bagi istri dan anak keturunannya. Terlebih jika diketahui laki-laki tersebut suka berzina atau terlibat pergaulan bebas. Selain dosa besar yang mengancam akhiratnya, di dunia juga bisa datang azab baik berupa penyakit menular maupun lainnya.

Dayyuts

Dayyuts adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya. Ia justru suka memamerkan istrinya kepada orang lain, suka istrinya menarik dan menggoda laki-laki lain. Diantara ciri-cirinya, jika laki-laki tersebut belum menikah, ia suka jika saudari atau ibunya tidak berjilbab, tidak menutup aurat, dan bergaul bebas dengan laki-laki.
Kelak, ketika sudah menikah, hal itu pula yang akan diperlakukannya kepada istri. Bukannya mendukung istri berjilbab, ia justru melarangnya sembari mengejek istrinya berjilbab. Laki-laki seperti ini, di dunia ia tidak dapat diandalkan untuk melindungi kehormatan istrinya dan di akhirat tidak bisa mencium bau surga

Takabur/Sombong

Laki-laki yang sombong, sebaiknya juga tidak dinikahi. Sebab orang yang sombong, ia sulit mencintai dengan “sepenuh hati.” Istri yang sensitif, ia akan sering tersakiti manakala menikah dengan laki-laki yang sombong. Kehidupan keluarganya juga sulit bahagia karena tertutupi oleh kesombongan. Secara sosial, orang sombong sulit bergaul dan diterima baik oleh tetangga. Sedangkan di akhirat, orang yang memiliki kesombongan –walaupun seberat dzarrah- ia tidak bisa masuk surga.

Durhaka kepada orangtua

Laki-laki yang durhaka kepada orangtua, sebaiknya tidak dipilih menjadi suami. Mengapa? Sebab orangtua adalah orang paling berjasa dalam kehidupan seseorang. Jika kepada orangtua saja seorang laki-laki durhaka, bagaimana mungkin ia bisa mencintai istrinya dan berbuat baik kepada mertuanya?!

Kebanci-bancian

Laki-laki tipe ini biasanya dapat dikenali dari gaya, gerak dan kata-katanya yang menyerupai perempuan. Laki-laki tipe ini tidak dapat diandalkan dalam kehidupan berkeluarga dan tidak memiliki kesiapan memikul tanggungjawab sebagai imam dan suami yang sebenarnya.
Demikian 6 tipe laki-laki yang dinasehatkan Syaikh Fuad Salma agar tidak dinikahi oleh kaum muslimah. Lalu bagaimana jika ada muslimah yang terlanjur menikah dengan laki-laki dengan ciri-ciri tersebut? Semoga kita bisa membahasnya di kesempatan berikutnya. Allahumma aamiin. [Webmuslimah.com]
Sumber : webmuslimah.com
Share: